Memaknai Idul Fitri : Antara Ikhtiar Dan Tantangan Kembalinya Fitrah Manusia Di Tengah Pergumulan Sosial

أللهُ أَكْبَرُ (×٣) أللهُ أَكْبَرُ (×٣) أللهُ أَكْبَرُ (×٣) وَ لِلّٰهِ اْلحَمْدُ أللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا، وَنَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ، وَنَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، Read More …

Memaknai Kembali Hadis “lan yuflih qawm wallaw amrahum imra’at” pada Kontek Kepemimpinan Perempuan

Kiai adalah sosok penting di masyarakat, sekaligus dianggap memiliki kemampuan memimpin. Setelah konstelasi pemilihan pemimpin akhir-akhir ini, ternyata perempuan berhasil terpilih menjadi pemimpin masyarakat, padahal masih banyak kiai yang “kurang merestui” perempuan menjadi pemimpin masyarakat, walaupun juga terdapat kiai yang Read More …